Berikut artikel Menikmati Sensasi Klasik di Pasar Apung Kota Batu, Semoga bermanfaat
KOTA BATU, KOMPAS.com – Para wisatawan tampak memadati Pasar Apung, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (13/11/2016). Sebagian dari wisatawan itu ada yg jalan-jalan di atas lantai papan kayu sembari berkeliling semua sendi pasar.
Sebagian ada yg duduk sambil menikmati masakan tradisional dan sebagian lainnya ada yg naik perahu mengitari pasar yg didirikan pada 9 Maret 2015.
(BACA: 6 Pesona Wisata Kota Batu yg Wajib Dikunjungi)
Pasar Apung yaitu destinasi wisata yg menyajikan nuansa klasik di Kota Batu. Berada sesuatu komplek dengan Museum Angkut, Pasar Apung berdiri di atas lahan seluas setengah hektar.

Beda dengan Museum Angkut, meskipun ada dalam sesuatu manajemen, pengunjung di Pasar Apung bebas harga tiket masuk.
Dengan begitu, selepas menikmati pemandangan museum yg penuh dengan mode transportasi, pengunjung mampu segera merasakan sensasi tradisional di Pasar Apung itu.
(BACA: Pilihan Wisata Edukasi bagi Anak di Kota Batu)
Supervisor Public Relation Museum Angkut, Nunuk Liantin mengatakan, berdirinya Pasar Apung itu terinspirasi dari Pasar Terapung yg ada di Kalimantan. Di mana, para pedagang menjual dagangannya di atas sungai memakai perahu.

Ada berbagai jenis makanan tradisional yg tersedia di Pasar Apung itu. Mulai dari bakpo, lalapan, gudek, bakso jawa, makanan khas Madura, soto betawi dan ketan.
Selain makanan, berbagai dagangan suvenir tradisional juga tampak di pasar itu. Sebagian pedagang ada yg menjualnya dengan sarana perahu, ada pula yg memanfaatkan kios yg tersedia di pasar tersebut.
“Konsepnya memang penjualan Nusantara,” katanya.

Selain makanannya yg tradisional, bangunan-bangunan yg ada di pasar itu juga membawa tema tradisional. Rata-rata bangunan berdinding kayu dan bambu dengan atap jerami. Bentuknya mirip seperti rumah tradisional di Sumatera, di Lombok, NTT dan Papua.
“Karena kami ingin mengedukasi para pengunjung bahwa Indonesia itu kaya mulai makanan dan macamnya banyak,” jelasnya.
Tersedia tujuh perahu yg dapat digunakan oleh pengunjung buat mengitari pasar sambil mengayuh di atas air. Perahu-perahu itu dapat digunakan secara gratis. Rencananya, pihak manajemen mulai tidak mengurangi fasilitas perahu menjadi 10 buah.

Animo wisatawan terhadap Pasar Apung itu cukup tinggi. Jika akhir pekan, pengunjung mampu mencapai 500 orang per hari. Tapi seandainya hari biasa, pengunjung berkisar di bawah angka 500 perhari.
Jam bukanya sama dengan jam buka Museum Angkut. Yaitu buka akan pukul 11.00 dan tutup pada pukul 20.00 WIB.
Sumber: http://travel.kompas.com/read/2016/11/14/114946627/menikmati.sensasi.klasik.di.pasar.apung.kota.batu
Terima kasih sudah membaca berita Menikmati Sensasi Klasik di Pasar Apung Kota Batu. Silahkan baca berita lain tentang Traveling lainnya.